Artikel
Membangun
Komunikasi Efektif Di BEM
MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF DI BEM
Cahya Lina Fatmasari
Ilmu
Komunikasi ■
Fakultas
Ilmu Sosial Ilmu Politik ■
Universitas
Pasundan
Leenahazard@gmail.com
ABSTRAK
Kemampuan berkomunikasi dan
berinteraksi sangatlah penting dalam suatu kehidupan berorganisasi, bahkan
menjadi tuntutan. Komunikasi dalam organisasi menjadi titik sentral dalam
menciptakan situasi dan lingkungan yang kondusif, menjalin komunikasi
berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan citra baik
perusahaan/ organisasi bahkan membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran
suatu produk/jasa. Oleh karena itu komunikasi dalam suatu organisasi harus
dipahami dengan benar, diaplikasikan serta dikembangkan oleh siapapun baik
perorangan, masyarakat dan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi dapat
diwujudkan dengan adanya komunikasi yang efektif di dalam organisasi.Komunikasi
efektif dapat memberikan kelancaran pelaksanaan kerja karena adanya kesamaan
oemahaman antara satu individu dengan individu lainnya.
Kata
Kunci
Beberapa poin yang berkaitan dengan
pembahasan diantaranya sebagai berikut :
1. Pentingnya
Komunikasi.
2. Elemen
Dasar Dalam Proses Komunikasi.
3. Prinsip
Komunikasi Efektif.
4. Mengatasi
Rintangan Komunikasi.
5. Organisasi
Kampus (BEM)
Pendahuluan
Kegiatan komunikasi
selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sejak bangun tidur hingga berangkat
tidur lagi. Ini berarti tidak ada aktifitas tanpa komunikasi secara langsung
maupun tidak langsung, verbal maupun nonverbal, begitu juga dengan organisasi.
Organisasi menempatkan komunikasi sebagai
salah satu unsur administrasi, padahal fungsi komunikasi dalam organisasi jauh
lebih dari itu dan mempunyai banyak sekali manfaat yang dapat dicapai, dengan
demikian sangatlah jelas bahwa dengan kegiatan “komunikasi” sangat penting
dalam kehidupan berorganisasi, sebelum kita uraikan teknikteknik komunikasi,
coba kita lihat peran komunikasi dalam organisasi seperti komunikasi dalam
perusahaan sebagai titik sentral, dalam setiap proses komunikasi, hubungan
kemanusiaan merupakan proses yang menyangkut kepribadian, sikap dan tingkah laku
yang terjadi pada orang-orang yang terlibat, organisasi melaksanakan komunikasi
persuasif dua arah disemua bidang kegiatan dengan maksud memberikan motivasi
kerja, bertanggung jawab dan produktif, atas dasar pengertian tersebut terlihat
bahwa komunikasi timbal balik dalam suatu organisasi merupakan proses integrasi
antar manusia yang brersifat manusiawi yang menuju perasaan lahir batin.
Komunikasi dalam suatu organisasi selalu merupakan komunikasi timbal balik,
demi kepentingan semua pihak.
Dalam berkomunikasi kita
menciptakan persamaan pengertian, ide, pemikiran, dan sikap tingkah laku kita
terhadap orang lain. Jadi komunikator dan komunikan mempunyai kesamaan dan
kesepakatan pesan sehingga menimbulkan suatu pengertian. Dalam proses
komunikasi melibatkan beberapa komponen yaitu peranan komunikasi dalam suatu
organisasi jurnal komunikologi vol. 1 no. 2, september 2004 60 1. komunikator
(sumber) 2. pesan 3. saluran 4. komunikan (organisasi/publik) 5. efek.
Ditinjau dari etimologi,
komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti “membuat sama”. Definisi
kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti “mengirim pesan”. Menurut
(Effendy. 2003: 9) istilah komunikasi (communication) berasal dari kata latin
communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini
maksudnya adalah sama makna. Berbicara mengenai definisi komunikasi tidak ada
definisi yang salah dan benar secara absolute. Namun definisi kontemporer
menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada kalimat “mendiskusikan makna”, ”mengirim
pesan” dan ”penyampaian pesan lewat media”. Apapun istilah yang dipakai, secara
umum komunikasi mengandung pengertian “memberikan informasi, pesan, atau
gagasan pada orang lain dengan maksud agar orang lain tersebut memiliki
kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan pengirim pesan.
Pengkomunikasian
merupakan salah satu fungsi yang bertujuan agar orang, baik secara individual
maupun kelompok dapat mencapai tujuan untuk mengetahui dan memahami apa yang
harus dikerjakan, melalui komunikasi, dalam hal ini juga mendapatkan berbagai
informasi tentang kinerja mereka yang bermanfaat atau kurang bermanfaat untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efesien. Rencana
berupa tujuan, visi, misi strategi serta tugas-tugas sumberdaya organisasional
harus dikomunikasikan kepada subordinasi memberi informasi kepada manajer
mengenasi hasil-hasil yang dicapainya.
Harus ada komunikasi yang efektif dan efesien
agar dalam pencapaian tujuan organisasi juga menjadi efektif dan efesien. Oleh
karena itu tiap manajer dituntut untuk paham bagaimana berkomunikasi secara
efektif, khususnya dalam menjalankan fungsi-fungsi manajerial. Itu karena
komunikasi dalam organisasi adalah vital untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasional. Informasi merupakan sumber pengetahuan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen secara efektif khususnya dalam membuat
keputusan manajerial yang benar.
Jadi komunikasi dalam
organisasi juga vital dan menentukan untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasional sebab melalui proses komunikasi terhubungkan seluruh unit-unit
dalam organisasi. Komunikasi merupakan proses yang menghubungkan berbagai
komponen dari organisasi secara bersama baik secara vertical maupun horisontal
dan diagonal. Komunikasi berlangsung di dalam dan diantara unit-unit organisasi
sehinga organisasi menjadi dinamis. Dalam organisasi, komunikasi mempengaruhi
setiap individual yang bekekrja untuk organisasi. Komunikasi adalah kegiatan
mengirim (sending) dan menerima (receiving) pesan melalui media. Pengirim
pesan berkaitan dengan mana pesan dan penerimaan pesan berkaitan dengan
pemahaman atas pesan. Kita dapat mengirim dan menerima pesan melalui tulisan (written), secara lisan (orally), secara visual (visually), dan secara fisik (physically).
Jadi, inti dari
komunikasi ialah pertukaran (penyampaian dan penerimaan) informasi antara
pengirim dan penerima (orang atau tempat) sehingga ada saling pengertian karena
memiliki makna yang sama tentang pesan yang dikirim dan diterima. Komunikasi
merupakan fundasi untuk semua hubungan interpersonal serta inter dan antar unit
organisasional.
Mengapa komunikasi
penting dalam suatu organisasi? Komunikasi penting karena fungsinya dalam
organisasi, diantaranya sebagai berikut :
·
Fungsi Kontrol. Melalui
komunikasi, perilaku atau kegiatan anggota kelompok dapat diatur dengan cara
tertentu.
·
Fungsi Motivasi. Melalui
komunikasi, motivasi anggota dapat ditingkatkan dengan menjelaskan apa yang
harus dikerjakan, seberapa baik yang mereka kerjakan, dan apa yang dapat dikerjakan
untuk meningkatkan kinerja mereka.
·
Fungsi Ekspresi Emosi.
Melalui komunikasi, tiap anggota dapat mengungkapkan perasaan mereka, seperti
puas atau sebaliknya dan pemenuhan kebutuhan sosial mereka.
·
Fungsi Informasi.
Komunikasi menyampaikan informasi dari pimpinan ke bawahan ataupun sebaliknya.
Fungsi ini juga memberi petunjuk, pedoman ataupun sebaliknya. Fungsi ini juga
memberikan petunjuk, pedoman atau informasi yang diperlukan oleh pimpinan atau
bawahan. Jadi komunikasi menyediakan informasi bagi manajer dan personalia.
Umumnya proses komunikasi
memiliki elemen-elemen kunci seperti diulastrasikan dalam model proses
komunikasi. Dalam model komunikasi dasar, ada penyampaian atau pengirim (sender), pesan (message), dan penerima (receiver).
Dalam konsep lain disebut ada pembicara (speaker),
kata-kata (words) dan pendengar (listener). Meskipun demikian komunikasi
sebagai satu proses membutuhkan unsur-unsur lain yang tidak kalah penting
seperti penterjemahan pesan (encoding)
oleh pengirim, pemaknaan pesan (decoding)
oleh penerima, saluran (channel)
atau media pengiriman pesan. Cara lain untuk memahami proses komunikasi adalah
sebagai satu seri pertanyaan : oleh “siapa” (pengirim), “melakukan apa”
(transfer), “tentang apa” (pesan), “dengan cara apa” (saluran), “kepada siapa”
(penerima), dan “dengan hasil apa” (penafsiran makna, sikap, perilaku, dan
umpan balik).
Isi
Komunikasi Organisasi dapat
didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi
terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang
satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Tujuan komunikasi
dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian
(mutual undestanding). Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka
referensi, maupun dalam pengalaman.
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan atau yang dikenal dengan
sebutan BEM FISIP UNPAS merupakan salah satu lembaga eksekutif yang ada di
tingkatan fakultas (FISIP). Disini BEM bertujuan untuk mewadahi mahasiswa
–mahasiwi di fakultas. Baik dalam pemberian aspirasi mahasiswa, pemberian
inovasi baru kepada mahasiwa dengan pengadaan acara-acara yang unik menghibur,
dan tentunya dapat memberikan informasi seputar kampus dan memberikan informasi
dan pengetahuan mengenai keadaan saat ini (hot issue), serta mempererat
silaturahmi antaar mahasiwa dari berbagai prodi dengan para pimpinan di kampus
(dekan-wakil dekan dan para staffnya) juga mempererat silahturahmi dengan para
lembaga BEM FISIP di luar universitas.
Dengan berbagai tugas tersebut, BEM
FISIP khususnya di Unpas membentuk role model kepemimpinanya dari Presiden BEM
kemudian ke Wakil Presiden, dan Ke Menteri-menteri (Mensesneg, Menkominfo,
Menpora, Mendagri, Menlu, Mendikbud, Menkresma, Menkomtas) dari para mentri
kemudian turun ke bagian paling bawah, yaitu ke departemennya masing-masing
yang dinaungi oleh para menteri.
Dari keadaan tersebut tentunya tidak
mudah untuk menciptakan komunikasi yang efektif dari atasan (Presiden) ke
bagian paling bawah (anggota di tiap-tiap departemen). Ketua BEM harus dapat
mempersatukan para menteri dan tentunya para anggota di tiap-tiap departemen
juga.
Komunikasi efektif di
dalam organisasi harus direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat
dan pendengarnya. Permasalahan yang sering dihadapi adalah kita menempatkan
manusia seakan-akan seperti benda yang mudah dikumpulkan lalu mudah diberi
penjelasan supaya mereka mengerti sesuatu.
Untuk menjaga supaya
permasalahan itu tidak muncul perlu diperhatikan beberapa hal seperti bahwa
publik kita itu manusia, jadi mereka tidak pernah bebas dari berbagai pengaruh
apa saja, Manusia itu cenderung suka memperhatikan, membaca atau mendengarkan
pesan yang dirasakan sesuai dengan kebutuhan atau sikap mereka, Adanya berbagai
media massa yang beragam memberikan efek yang beragam pula bagi publiknya,
Media massa memberikan efek dengan variasi yang besar kepada public atau
perorangan maupun kelompok Dengan kemajuan teknologi, interaksi antara
anggota-anggota dalam organisasi dan masyarakat semakin meningkat dan
menjangkau bertambah luas.
Komunikasi adalah satu
proses dua arah dari pemberian (giving) dari penerimaan (receiving) informasi
melalui sejumlah saluran. Ada sejumlah prinsip-prinsip atau asas-asas
komunikasi yang harus dilakukan untuk membuat komunikais efektif.
Prinsip-prinsip komunikasi
ini adalah fundamental untuk sukses komunikasi anda. Prinsip-prinsip tersebut
merupakan awal yang baik tetapi tidak semuanya dibutuhkan untuk memahami
tentang komunikasi yang jelas, apakah seseorang berbicara secara informal
kepada satu kumpulan, mengikuti satu konferensi atau pertemuan, menulis satu
artikel di surat kabar atau laporan formal, prinsip-prinsip komunikasi dasar
kunci yang harus diterapkan ialah :
·
Know
your audience.
·
Know
your purpose.
·
Know
your topic.
·
Anticipate
objections.
·
Present
a rounded picture.
·
Achieve
credibility with your audience.
·
Follow
through on what you say.
·
Communicate
a little at a time.
·
Present
information in several ways.
·
Develop
a practical useful way to get feedback.
·
Use
multiple communication techniques.
Leste
Robert Bittel dan Muriel Albers Bittel mengakui bahwa :
“In any type of communications, there are inherent
difficulties associated with the different perceptions, values, experiences,
standards, and biases of the sender and the receiver of message involved. In
the organization context, these problems are amplified by such factor as
physical distance between the sender and the receiver, emotional distance
resulting from status differences between higher management and the lower
levels, fears and anxieties related to boss- subordinate roles, and so forth.”
Oleh karena itu tidak
mengherankan bilamana terjadi rintangan - rintangan untuk membangun proses
komunikasi efektif antara pimpinan dengan bawahan. Untuk membangun suatu proses
komunikasi yang efektif, langkah yang penting diambil adalah mengidentifikasi rintangan-rintangan
untuk komunikasi efektif (barriers to
effective communication) yang disebut noise adalah segala sesuatu yang
mengganggu efektifitas komunikasi. Ada lima tipe utama dari rintangan atau
gangguan dalam komunikasi : rintangan proses (process barriers), rintangan fisik atau gangguan komunikasi (physical barriers), rintangan semantic (semantic barriers), rintangan
psikososial (psychosocial barriers), dan rintangan organisasional (organizational barriers).
Hambatan dalam proses
komunikasi diantaranya sebagai berikut :
1.
Hambatan
dari Proses Komunikasi
·
Hambatan
dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
·
Hambatan
dalam penyandian/symbol hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan
tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
terlalu sulit.
·
Hambatan
media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya
gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
·
Hambatan
dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
·
Hambatan
dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi
lebih lanjut.
·
Hambatan
dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya
akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
2.
Hambatan
Fisik
Hambatan
fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi,
dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang
tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.
Hambatan
Semantik.
Faktor
pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang dipergunakan
dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas
atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya
perbedaan bahasa ( bahasa daerah, nasional, maupun internasional), adanya
istilah – istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya
bidang bisnis, industri, kedokteran, dll.
4.
Hambatan
Psikologis
Hambatan
psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan
nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan,
sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si
penerima pesan yang hendak disampaikan.
5.
Hambatan
Manusiawi
Terjadi
karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat
pancaindera seseorang, dll.
Untuk membantu supaya komunikasi kita
bisa efektif ada beberapa ketentuan yang memudahkan yaitu Kemampuan mengamati
dan menganalisa persoalan, Kemampuan menarik perhatian, Kemampuan mempengaruhi
pendapat, Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling mempercayai. Adapun
hal-hal yang perlu dipertanyakan dalam melakukan komunikasi seperti : apa,
mengapa, bagaimana, dimana, siapa, kapan, tujuan dan situasinya, karena dengan
menggunakan hal tersebut kita akan mendapatkan informasi yang sangat jelas dan
mengurangi terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Peran Komunikasi dalam suatu Organisasi itu
sangat penting. Karena didalam suatu Organisasi itu tidak mungkin tidak ada
yang namanya sebuah komunikasi baik antara Ketua dengan anggota, maupun Ketua
ke Pengurus sebuah Organisasi atau ke lainnya. Jika tidak adanya suatu
komunikasi didalam sebuah Organisasi maka organisasi tersebut tidak akan
berjalan dengan baik.
Penutup
Karena Komunikasi dalam sebuah
Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk membuat Organisasi
berjalan dengan baik. sehingga dapat terciptanya kerjasama dan koordinasi yang
baik didalam suatu organisasi. Maka dengan hal tersebut, komunikasi memiliki 3
hal penting yaitu adanya Komunikator, Komunikan, dan Berita/ informasi, yang
sebaiknya memenuhi syarat-syarat berkomunikasi (Jelas, Tepat, Sasaran), maupun
tata cara berkomunikasi yang baik, sehingga dapat tercapainya suatu tujuan
bersama didalam sebuah Organisasi.
Komunikasi efektif
dipengaruhi oleh saluran komunikasi formal, struktur organisasi, spesialisasi
jabatan, pemilikan informasi, jaringan komunikasi dalam organisasi. Artinya
faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan bijaksana oleh pihak manajemen
perusahaan agar perilaku karyawan terbentuk dalam sebuah pola perilaku etis.
Komunikasi efektif juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasi non
verbal (bahasa tubuh) seperti kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak
tubuh, sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus dilakukan
pada sebuah komunikasi non verbal maka diharapkan individu dalam organisasi
dapat berkomunikasi dengan efektif dan pola perilaku etis dapat terbentuk.
Daftar Pustaka
·
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu komunikasi; Teori
dan Praktek. Bandung: Rosda.
·
Pace, R. Wayne et al.
(1979). Teknik untuk komunikasi yang efektif. Masschusetts - Ontario: Addison
Westley Publishing Company
·
Mulyana, Deddy, ”Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar”, Remaja Rosdakarya, Bandung 2002.
Comments
Post a Comment